Sabtu, 20 Mei 2017

LINDUNGI BUDAYA KITA UNTUK GENERASI YANG AKAN DATANG

Tuban merupakan salah satu penyumbang keanekaragaman budaya Indonesia.Kabupaten kita ini mempunyai warisan budaya daerah yang patut diacungi jempol.Tahukah kalian budaya apa itu?.Bagi warga kabupaten Tuban tentunya sudah mengenal kebudayaan ini,yaitu Langen Tayub atau biasa disebut dengan “Sindir”.
Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9V0KwH3-XGxDgLQe8nQSJIyN-rUR_73SNflVs_OGhYeZlZfoIyhE4_GR1aSixiM3zOdGNpnUYlDVrML_SKSheM6znb4srjkVUr7Ro1NlgjOA0lEOYqVDlllcN5MS_3_uKWcdeenXBfTWR/s320/langen+tayub.jpg

Pada awalnya kesenian langen tayub ini tumbuh dan berkembang diluar keraton.Langen Tayub ini bentuknya sederhana,tidak membutuhkan pola-pola yang rumit,sehingga untuk memahami tidak memerlukan perenunga,antara penyaji dan penilmat tidak ada batasan.Pada perkembangannya (awal abd 20) pesta tari-tarian khusus untuk laki-laki ini mulai menurun da akhirnya menghilang dari kota-kota keraton Jawa.Hal ini disebabkan karena upaya orang Jawa elit untuk meningkatkan status kesenian Jawa.Mereka menganggap status penari taledek (sindir) dan praktek Tayuban (tarian) tidak sepadan dengan sebuah kebudayaan yang luhur dan adiluhung.Pada akhirnya kesenian ini lebih akrab dimasyarakat pedesaan,merekalah yang mengembangkan kesenian tayub  sesuai dengan karakter budaya masyarakat setempat.

Kesenian langen tayub khususnya di kabupaten tuban mulai digemari eksistensinya oleh masyarakat.Diwilayah Jawa Barat langen tayub lebih dikenal dengan Taladek atau Ronggeng.Diwilayah Surabaya dan sekitarnya menyebut dengan Tandak.pada dasarnya memang sama tapi Langen Tayub Di Tuban memiliki ciri khas yang berbeda.Perbedaannya bisa dilihat dari busana penari,gendhing atau lagu yang sering menceritakan kehidupan masyarakat,tempo musik yang lebih pelan dan masik banyak lagi lainnya.

Langen tayub Tuban terdiri dari beberapa pendukung kesenian yang terdiri dari sindir,pramugari (sutradara),panjak (pemain alat musik gamelan), dan tamu laki-laki yang menari.Sindir merupakan kata yang sesuai dengan syair tembang yang kadang menyindir penonton.Sindir memakai pakaian tradisional dan berselendang serta menggunakan konde yang dihiasi dengan bunga-bunga melati yang indah.Sindir akan menyanyikan gending-gending Jawa maupun gendhing kahs Tuban atau lagu sesuai dengan permintaan penonton yang akan ikut menari didalamnya.
Langen tayub di Tuban biasanya digelar pada saat ada hajatan seperti pernikahan atau khitanan dan biasanya juga digelar saat ada upacara adat. langen Tayub ini biasanya akan berlangsung selama satu hari satu malam.
Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilTr-KGnnnPVncU0vv8RV8sD17zJRN1weVR7QG2cNSJOUDMdQrZcbjIYFmWAFQpu5XEL3bMvtzPdfUc-4PJbBYSL7IuYWzNjNqSSP_8vayPXVIU5Gy3C_hHweoQYW3JivAb6DCpcI93z24/s320/sindir.jpg

Sayangnya semakin hari langen tayub ini mulai kehilangan eksistensinya.langen Tayub sudah jarang digelar lagi di Tuban apalagi di wilayah perkotaan,biasanya hanya didesalah yang masih menggelar pertunjukkan langen tayub ini.Penontonnya pun sudah tidak sebanyak dulu lagi.tapi walaupun begitu masyarakat pedesaan masih menggunakan pagelaran langen tayub ini sebagai huburan pada upacara-upacara adat.Hal ini merupakan salah satu upaya masyarakat untuk tidak membiarkan langen taub hilang begitu saja.


Kedepannya kita sebagai generasi muda harus mampu menaikkan eksistensi Langen Tayub ini lagi seperti jaman keemasannya dulu.Langen tayub ini bisa dirombak lagi menjadi lebih modern sehingga penikmatnya tidak hanya orang tua saja,tapi para anak muda juga bisa menikmatinya seperti layaknya mereka menonton konser musik.

0 komentar:

Posting Komentar