AIR TERJUN NGLIRIP

Merupakan salah satu destinasi objek wisata alam di kabupaten tuban. Wisata ini menyuguhkan eksotisme alam yang menakjubkan air terjun setinggi 25meter ini penuh dengan pesona serta misteri

KAMBANG PUTIH PARK

Tempat wisata bahari yang asri. Meskipun terletak di pesisir utara namun Kambang Putih Park ini cukup jauh dari kata panas.

BEKTIHARJO

Pemandian dengan sumber mata air alami yang juga berfungsi sebagai sumber air minum ini terletak sekitar 5 Km dari kota Tuban, tepatnya di desa Bektiharjo.

MASJID AGUNG TUBAN

Masjid Agung Tuban, memiliki penampilan yang sangat menarik.keberadaan masjid ini kemudian ditunjang dengan pemugaran alun alun yang sangat rapi dan bersih. Benar benar pemandangan yang indah dan menyejukkan hati.

Sabtu, 20 Mei 2017

SELEMBAR KAIN BERIBU CORAK KHAS TUBAN

Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLTJy2N7odEHJbfKPRQIvqbzDMsdg8kDf5rdJYqlstaa1u99jnscW0e4GxYyEqxa5odwaxy_8vyC4aZyHBjxRtth3sX2gF3-1GVqPFfcNDt4VZFhF6GRoRgehvrydrkqN2dMFRJKqsPivx/s320/motif-batik-tradisional-indonesia-1.jpg
Batik merupakan salah satu ciri khas Bangsa Indonesia,bahkan batik sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.Walaupun banyak negara tetangga yang mengakui batik sebagai budaya milik negaranya,tapi tetap saja tidak ada yang bisa mengalahkan batik Indonesia dan itu patut diacungi jempol.

Tuban yang dikenal dengan Bumi Wali ini mempunyai motif batik tulis tradisional yang sangat mengagumkan.Dalam batik tersebut kita langsung bisa menikmati tiga kebudayaan,yakni budaya Jawa,Islam,dan Tiongkok.Di Tuban banyak sekali motif batik yang menjadi ciri khas Tuban,seperti batik Gedog yang cukup terkenal.

Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0B5C0yP_dhiMcEBxBOS2QkVG6KvyMIohckGigcl-jwFnMm8bvYEuDiVQYbdy7hUCwBQHadhzOl-Au2Tmc7Z5_4L-i9q19ofycrL15Qq7EAl0Q_yYIdikY3GmM7_ThyphenhyphenaI_bKXH76g3bLWi/s320/20170411102222.jpg
Batik Gedog pertama ali dibawa oleh Laksamana Cheng Ho dari China pada masa pemerintahan Majapahit.Tidak heran juka dilihat batik ini sangat identik dengan nuansa China.Burung Hong menjadi gambar yang sangat khas pada batik ini.Nama batik Gedog sendiri diambil dari bunyi alatnya yaitu “Dog-Dog” hingga diambillah nama Gedog.

Batik gedog memiliki perbedaan dengan batik-batik asal daerah lain,perbedaanya bisa dilihat dari corak motif,kelir,dan teknik pewarnaan yang sedikit berbeda.Perbedaan yang mendasar bisa dilihat dari bahan yang digunakan.Batik Gedog menggunakan tenun sebagai material utama yang terbuat dari kapas.Tekstur dari Batik Gedog ini pun kasar dan dalam pewarnaannya batik ini menggunakan pewarna dari alam bernama nilo yang bisa menghasilkan warna biru alami.Dengan menggunakan bahan-bahan alami tentunya membuat batik gedog terlihat menawan dan tampil beda dengan batik lainnya.Dalam setiap motif batik gedog memiliki kesakralan tersendiri bahkan masyarakat percaya batik gedog memiliki fungsi magis dalam upacara adat.

Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9eW77tW06dR7r5WalzQGPMgIMIhJDkoVN21Qq0ZgbgKmhPydnACj6MxJFaps5J3UA8q7H0fsrH6nuac11IWQ9LOud7x7zcXv0popFziSaAdiz1V8C6t6hyphenhyphenTh3urjTBiIBVB3y11Wjm9cv/s320/batik-gedog.jpg
Saat ini perkembangan batik gedog sudah cukup pesat.Penikmat batik ini tidak hanya berasal dari Tuban,tapi juga dari luar Tuban.Hal ini dimanfaatkan masyarakat dengan menjual bati gedog khas Tuban.

Jika jaman dahulu batik hanya digunakan sebagai acara upacara-upacara adat,sekarang seiring dengan perkembangan jaman batik khas Tuban ini diubah kegunaannya menjadi lebih umum seperti taplak meja,sarung bantal,dan lain-lain.Bisa juga pada masa yang akan datang,nantinya batik gedog bisa dikreasikanmenjadi baju yang fashionable sesuai dengan perkembangan mode fashion.Sehingga tidak hanya di Tuban saja,batik Tuban bisa eksis diluar Tuban bahkan hingga luar Negeri.

3 PRODUK KHAS TUBAN YANG HARUS KAMU TAHU


Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsdOW7grZMFPuCdGJmyScyp5-GE_QapvflVswnbHVQTuN-q5cl0rjz3-n3rorQRnjxeDdBeFNhnZdllLQCaaeMiymd2EqGHEmQy_pMz35tWL6Di8h3W56AEYFzlVw5NqSmbOcuXWQot2Yq/s320/Pohon-siwalan-ada-di-pinggi.png
Selain dijuluki kota Seribu Goa,Tuban juga sering dijuluki “Tuban Tuak”.Pohon siwalan yang hidup subur didaerah Tuban ini membuat masyarakat yang tinggal didekat perkebunan pohon siwalan membuat minuman tuak dan legen.

Tuak dan legen memang terbuat dari bahan yang sama yaitu nira dari getah lontar atau siwalan.Warna dari tuak dan legen juga hampir sama yaitu putih susu,bedanya tuak terlihat lebih gelap dari pada legen.Tuak memiliki rasa yang pahit dan memabukkan,sedangkan legen memiliki rasa yang manis asam dengan sensasi yang menyegarkan.
            
Walaupun rasanya pahit,warga Tuban terlebih-lebih kaum adam masih sangat suka dengan minuman tuak ini.Minum tuak juga sudah menjadi tradisi bagi warga tuban sejak dulu.Biasanya mereka akan minum tuak dari gelas bambu yang biasa disebut “Centak”.Minum tuak ini biasanya dilakukan setelah bekerja  sambil bercanda dan ngobrol tentang apapun.Mereka dengan bebas minum tuak bersama-sama diwarung atau dipinggir jalan.
            
Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_3wwH3gBJWKWvKazlEExKPQZCxF46cY3RfTvWrQB1PBojxpoYVez5AtWZUAAZQ0bCT3NuYrTfcMk4jcGumBV5Yy9hJWi8f2xFVxxvFsuR3v_1KFa7i0XBB0LbSKiAD5DKjFzf2k9nxglk/s320/toak+1.jpg
Sebenarnya,masyarakat Tuban membuat tuak ini bukan diminum untuk mabuk-mabukan tapi mereka percaya bahwa minum tuak dengan batas normal mampu menyembuhkan penyakit batu ginjal.Kita tahu bahwa air di Tuban mengandung kapur yang bisa menyebabkan penyakit batu ginja dan untuk mengobatinya dibuatlah tuak ini untuk menjadi obat.
            
Beralih dari tuak,kini kita berganti topik ke minuman legen.Legen merupakan minuman yang dapat memuaskan dahaga diterik matahari yang panas.Legen akan menjadi lebih segar jika ditambahkan dengan es batu.rasa manis asam dari legen akan lebih terasa segar jika ditambah dengan sensasi dingin.
            
Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisO-iMMruHyhdpzqaJV4ICJ1pV54htDl9YxDpRJrpA8i6-IxsMRRs761IbamrZxEjCToYt-bDxJSNsSngE9EJsVQqj4MGy1YTcJGMHVNrARRTUkigwlSSKXqsLOy0JpcsmbSlOdEEMJxP2/s1600/legen-tuban2.jpg
Selain dua minuman khas Tuban tadi,ada juga buah khas Tuban yaitu buah lontar atau bahasa orang Tuban yaitu “Ental”.Buah ini juga berasal dari pohon siwalan,buahnya sangat nikmat,segar dan banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan.Menurut kepercayaan nenek moyang,buah ental bisa menyembuhkan banyak penyakit diantaranya demam pada balita dan bagian buah yang tua dapat digunakan sebagai obat kulit (dermatitis).Untuk buah ental yang masih muda,daging buahnya berwarna putih dan kaya akan karbohidrat.

           
Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSO5iVGTYMsbO6s7S_gqIvGsdN2WF1PTp7sG8XvI6RV4zmuwCqFDSaNwwJRPE9nWeocIKHtHkOCWkrxsq2S1p4sWPgajLLXFPYqFiUlZmVCinJVUNrha_efVMTDdeuG06DL6ba2pUKoUkn/s1600/Manfaat+Buah+Lontar+atau+Siwalan.jpg
Saat ini ental hanya dimakan buahnya saja,tapi tidak menutup kemungkinan dengan inovasi dari masyarakat Tuban nantinya ental bisa diolah menjadi makanan khas yang menarik wisatawan.Legen yang biasanya hanya diminum menggunakan es nantinya bisa dapat diminum dengan racikan yang berbeda tanpa meninggalkan rasa khas dari legen itu sendiri. 

LINDUNGI BUDAYA KITA UNTUK GENERASI YANG AKAN DATANG

Tuban merupakan salah satu penyumbang keanekaragaman budaya Indonesia.Kabupaten kita ini mempunyai warisan budaya daerah yang patut diacungi jempol.Tahukah kalian budaya apa itu?.Bagi warga kabupaten Tuban tentunya sudah mengenal kebudayaan ini,yaitu Langen Tayub atau biasa disebut dengan “Sindir”.
Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9V0KwH3-XGxDgLQe8nQSJIyN-rUR_73SNflVs_OGhYeZlZfoIyhE4_GR1aSixiM3zOdGNpnUYlDVrML_SKSheM6znb4srjkVUr7Ro1NlgjOA0lEOYqVDlllcN5MS_3_uKWcdeenXBfTWR/s320/langen+tayub.jpg

Pada awalnya kesenian langen tayub ini tumbuh dan berkembang diluar keraton.Langen Tayub ini bentuknya sederhana,tidak membutuhkan pola-pola yang rumit,sehingga untuk memahami tidak memerlukan perenunga,antara penyaji dan penilmat tidak ada batasan.Pada perkembangannya (awal abd 20) pesta tari-tarian khusus untuk laki-laki ini mulai menurun da akhirnya menghilang dari kota-kota keraton Jawa.Hal ini disebabkan karena upaya orang Jawa elit untuk meningkatkan status kesenian Jawa.Mereka menganggap status penari taledek (sindir) dan praktek Tayuban (tarian) tidak sepadan dengan sebuah kebudayaan yang luhur dan adiluhung.Pada akhirnya kesenian ini lebih akrab dimasyarakat pedesaan,merekalah yang mengembangkan kesenian tayub  sesuai dengan karakter budaya masyarakat setempat.

Kesenian langen tayub khususnya di kabupaten tuban mulai digemari eksistensinya oleh masyarakat.Diwilayah Jawa Barat langen tayub lebih dikenal dengan Taladek atau Ronggeng.Diwilayah Surabaya dan sekitarnya menyebut dengan Tandak.pada dasarnya memang sama tapi Langen Tayub Di Tuban memiliki ciri khas yang berbeda.Perbedaannya bisa dilihat dari busana penari,gendhing atau lagu yang sering menceritakan kehidupan masyarakat,tempo musik yang lebih pelan dan masik banyak lagi lainnya.

Langen tayub Tuban terdiri dari beberapa pendukung kesenian yang terdiri dari sindir,pramugari (sutradara),panjak (pemain alat musik gamelan), dan tamu laki-laki yang menari.Sindir merupakan kata yang sesuai dengan syair tembang yang kadang menyindir penonton.Sindir memakai pakaian tradisional dan berselendang serta menggunakan konde yang dihiasi dengan bunga-bunga melati yang indah.Sindir akan menyanyikan gending-gending Jawa maupun gendhing kahs Tuban atau lagu sesuai dengan permintaan penonton yang akan ikut menari didalamnya.
Langen tayub di Tuban biasanya digelar pada saat ada hajatan seperti pernikahan atau khitanan dan biasanya juga digelar saat ada upacara adat. langen Tayub ini biasanya akan berlangsung selama satu hari satu malam.
Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilTr-KGnnnPVncU0vv8RV8sD17zJRN1weVR7QG2cNSJOUDMdQrZcbjIYFmWAFQpu5XEL3bMvtzPdfUc-4PJbBYSL7IuYWzNjNqSSP_8vayPXVIU5Gy3C_hHweoQYW3JivAb6DCpcI93z24/s320/sindir.jpg

Sayangnya semakin hari langen tayub ini mulai kehilangan eksistensinya.langen Tayub sudah jarang digelar lagi di Tuban apalagi di wilayah perkotaan,biasanya hanya didesalah yang masih menggelar pertunjukkan langen tayub ini.Penontonnya pun sudah tidak sebanyak dulu lagi.tapi walaupun begitu masyarakat pedesaan masih menggunakan pagelaran langen tayub ini sebagai huburan pada upacara-upacara adat.Hal ini merupakan salah satu upaya masyarakat untuk tidak membiarkan langen taub hilang begitu saja.


Kedepannya kita sebagai generasi muda harus mampu menaikkan eksistensi Langen Tayub ini lagi seperti jaman keemasannya dulu.Langen tayub ini bisa dirombak lagi menjadi lebih modern sehingga penikmatnya tidak hanya orang tua saja,tapi para anak muda juga bisa menikmatinya seperti layaknya mereka menonton konser musik.

MUSIK SAHUR INI JADI WARISAN BUDAYA DAERAH

Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq82LxCdW-09TfxRFbgiIQqSLsmIozTLMuVtXFE8Z3H52my8d1FEsNn099HgZg80d-BSSTwgWk6GHaPXa6Wo7iXxAXqv7HLA6s4BGvTChrVOpvFJjqQAtb3AatD1EnVtyYOHEiR5KWRqu-/s320/orang+membangunkan+sahur.jpg

Tongklek merupakan salah satu musik khas Tuban yang tidak ada dimanapun.Hanya di Tubanlah kita kita bisa menikamati musik daerah yang sangat unik ini.Musik tongklek ini berasal dari tradisi membangunkan orang untuk sahur pada bulan Ramadhan.Untuk membangunkan orang sahur biasanya sekelompok orang akan menggunakan berbagai macam alat seperti kentongan,ember,bak,galon,dan peralatan lain yang bisa mengeluarkan bunyi.

Nama tongklek sendiri diaambil dari bunyi kentongan jika dipukul pada bagian tengahnya maka akan berbunyi "TONG" dan jika dipukul bagian bawahnya maka akan berbunyi "KLEK".Jadi digabunglah kedua bunyi tersebut menjadi nama TONGLEK.Seiring dengan berkembangnya jaman dan kreatifitas masyarakat Tuban,kesenian tongklek ini tidak hanya menggunakan gamelan dan gong saja,tapi juga menggunakan keyboard,trio/quarto.

Sekarang tongklek di Tuban tidak hanya dimainkan saat bulan puasa saja tapi kini tongklek menjadi salah satu musik modern layaknya musik dangdut dan sejenisnya.Bahkan terkadang ada jasa tongklek keliling yang dibayar berdasarkan banyak lagu yang dimainkan.

Ternyata musik tongklek yang berawal dari tradisi bulan puasa ini dilirik oleh Pemerintah Kabupaten Tuban.Terbukti pada tahun 2016 lalu telah diselenggarakan Festival Lomba Tongklek yang besar dan meriah.Lomba tersebut bertempat di Alon-Alon Tuban yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nakhdatul Ulama (PC IPPNU) Kabupaten Tuban.tak tanggung-tanggung Festival Lomba Tongklek ini diikuti oleh 50 group musik tongklek yang ada di Tuban.Hadiahnya pun sangat menggiurkan,yakni uang 2 juta,piala,sertifikat bagi juara 1,uang 1,5 juta bagi juara 2,dan uang 1 juta bagi juara 3.
Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi62RtHNgFa5GfcYIUpKsMYuPl3VBq4bJFSk969LTMnAYDXpYf3qeknNpMJff_77zgdLOolmjQ_uAFXi6DnwDBHKblMDC-M8joQhgW6G2u1vBXEfT21vdXBQMxcZCR4uD52RQxK-o3fVW5J/s320/TONGKLEK.jpg

Sayangnya sekarang kesenian tongklek ini eksistensinya sudah mulai menurun.Sudah jarang orang yang memainkan musik tongklek.Suara riuh ricuh permainan tongklek dengan irama yang mampu membuat para penontonnya bergoyang sudah jarang terdengar.Sepertinya musik tongklek sudah mulai tergeser lagi dengan musik pop,lagu barat,dan lain-lain.

Namun kita tidak boleh meninggalkan kesenian yang sangat mengagumkan ini begitu saja.Nantinya kita tidak boleh hanya menceritakan kejayaan musik tongklek saja pada generasi kita selanjutnya,tapi kita juga harus bisa menunjukkan kesenian yang sebenarnya.Jangan sampai perkembangan jaman membuat kita lupa dengan budaya warisan daerah kita.

Kita harap dimasa depan tongklek bisa dimainkan tidak hanya di Tuban tapi juga dikota-kota lain.Alat musiknya pun bisa dikombinasikan lagi dengan alat musik yang lain hingga pagelaran tongklek bisa lebih meriah dari pada biasanya.Kedepannya pun festival tongklek bisa lebih diperbesar lagi dan peserta yang ikut tidak hanya dari Tuban saja,tapi dari luar kota.Tuban yang menjadi pencetus tongklek bisa menjadi tuan rumah di setiap festival tongklek yang diselenggarakan sehingga masyarakat serta generasi Tuban nantinya akan bangga dengan budaya yang sangat mengesankan ini.

BERZKAT DENGAN UPACARA ADAT

Manganan merupakan salah satu tradisi yang cukup unik di Tuban.Manganan merupakan tradisi sedekah bumi yang biasanya diadakan disekitar daerah pemakaman yang gunanya untuk makanan sesaji bagi para leluhur.Para warga desa akan datang beersama-sama ke makam leluhur sambil membawa makanan untuk dimakan bersama.Jadi,makanan tadi tidak dibuang atau dibiarkan begitu saja,tapi lebih tepatnya ditukarkan atau dimakan bersama-sama sehingga makanan yang dibawa tadi tidak mubazir.
Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg17NglRAdZVBszzYvqDThUZSeGywriPEGNmoyMO5IfkInp8cCQGdo2_EHzxeozOhYV2ux60KVySOUwsOmLIJmD_tIQdzHrtPrc5Rup13bYAvn7J9xstIcXe7V_bjetCcCxFl3vcPZ1glsm/s320/sedekah+bumi+blora.JPG

Makanan beserta sesajiyang dibawa penduduk dikumpulkan di pelataran makam.Oleh sesepuh desa yang dianggap sebagai “juru kunci” makam.Makanan akan dibacakan sederet do’a-do’a permohonan keselamatan.Do’a-do’a yang dibacakan oleh juru junci biasanya perpaduan bahasa Arab dan Jawa.Selain memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Kanjeng Rosul Muhammad SAW,juru kunci juga akan menyertakan nama-nama sesepuh di desa dan danyang-danyang desa.Tak lupa juga mereka akan menaruh kemenyan (dupa) dan makan sesaji di tempat-tempat yang dianggap keramat.

Setelah juru kunci memanjatkan do’a-do’a dan menaruh sesaji di lokasi tertentu,maka selanjutnya acara makan bersama pun dimulai.Makanan yang dibawa oleh para wanita desa tadi akan saling ditukarkan satu sama lain,sehingga setiap warga bisa merasakan berbagai jenis makanan yang berbeda.Mereka akan makan bersama dan sisanya akan dibawa pulang kembali.Biasanya di acara manganan juga akan ada anak-anak yang membawa kantong kresek untuk wadah jajanan pasar yang mereka peroleh dari acara ini.
Sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbHij7s6Rhx-gHCNQNxnc0jDrZtsV2W7GMGawCnwf17GhT8WuhDyZX2bPM52ZwV0CBcATJkzKoEO8CuYD1BTLyoXrDeX_cHES47nmiTyn4PEUdck0yp7UZnvbj1YgCGWhn5DHrU25z3A0k/s320/manganan+2.jpg


Walaupun sekarang mayoritas masyarakat sudah memeluk agama islam,tapi tradisi manganan ini masih tetap dilakukan terlebih-lebih di pedesaan.Islam telah berubah menjadi suasana kebersamaan yang terjalin anatar sesama saat melakukan acara manganan ini.Manganan juga mengajarkan kita untuk saling berbagi dengan sesama.Secara tersirat bisa dikatan acara manganan ini memiliki fungsi yang sama dengan zakat atau qurban dalam Islam.Dengan adanya zakat atau qurban diharapkan warga yang kurang mampu bisa merasakan bagaimana enaknya makan daging.Sama halnya seperti manganan,momen pada saat pertukaran makanan juga membuat warga yang kurang mampu bisa memilih makanan yang lebih istimewa dari miliknya.Mungkin alasan inilah yang membuat masyarakat selalu bersemangat untuk melakukan acara manganan.

Kedepannya,semoga tradisi manganan ini bisa tetap dipertahankan oleh masyarakat.Karena tradisi ini bukan hanya sekedar tradisi,tapi lebih jauh tradisi ini mengajarkan kita untuk saling berbagi dan saling membantu.